Sinopsis:
Novel berjudul Maryamah Karpov ini merupakan salah satu karya sastra yang dikarang oleh novelis terkenal yang bernama Andrea Hirata. Novel karya Andrea Hirata ini mengisahkan kisah hidup seorang lulusan universitas Sorbonne yang bernama Ikal serta perjuangannya dalam mendapatkan cinta pertamanya. Hal inilah yang telah menjadikan novel ini sangat populer serta merupakan karya tulis yang akan menginspirasi para pembacanya.
Kisah ini diawali dengan lulusnya Ikal dari kuliahnya di luar negeri. Setelah lulus, Ikal memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Di pulau kelahirannya, Pulau Belitung, ia disambut oleh Ketua Karmun, Kepala Desanya orang Melayu, Tionghoa, Sawang, dan orang-orang bersarung. Namun, ia tak peduli sama sekali dengan penyambutan tersebut, Ikal hanya ingin bertemu dan memeluk ayahnya. Setelah para tamu berhamburan untuk pulang, Ikal pun akhirnya mendapat kesempatan untuk memeluk ayahnya dan berbicara dengannya. Ayahnya pun sangat bahagia dan bangga dengan Ikal.
Setelah beberapa hari berlalu, kabar mengejutkan menghebohkan seluruh kampung, kabarnya di dermaga ditemukan mayat seorang lelaki, lelaki itu memiliki rajah berbentuk kupu-kupu. Mengetahui kabar itu Ikal langsung mengayuh sepedanya pergi ke dermaga. Dadanya berdebar-debar saat melihat mayat lelaki itu, ia teringat bahwa bahwa rajah itu merupakan tanda khusus dari keluarga A Ling. Ikal pun berusaha mencari tahu keberadaan A Ling. Ia terus menyelidiki sendiri dimana A Ling berada. Dengan berpedoman kepada petunjuk yang pernah diberikan Weh kepadanya tentang sifat-sifat musim selatan, Ikal pun akhirnya menemukan kemungkinan bahwa A Ling berada di suatu pulau, yaitu Kepulauan Batuan. Tetapi, Ikal tak tahu cara untuk pergi ke Kepulauan Batuan tersebut. Lalu, Ia bertanya kesana kemari, tetapi tak ada yang mau memberi informasi dan tumpangan ke Kepulauan Batuan. Terpaksa, Ikal akhirnya harus bertanya kepada dukunnya para orang bersarung, La’ani.
Pada awalnya La’ani tak mau memberitahu informasi tentang Batuan, karena Ikal Selalu mendesaknya ia akhirnya bersedia memberitahu informasi tentang Batuan. Menurut La’ani, hanya satu orang saja yang hanya bisa selamat sampai ke Batuan, yaitu Tuk Bayan Tula. Menanggapi kenyataan itu, Ikal mulai pasrah, tetapi Tuk Bayan lah satu-satunya jalan untuk menemukan A Ling. Kemudian, Ikal memutuskan untuk mencari uang agar dapat membeli perahu, Ikal bekerja kesana kemari, tetap saja uang yang Ikal kumpulkan tak juga memadai untuk membeli perahu. Ikal memutuskan untuk membuat perahu sendiri. Kabar Ikal akan membuat perahu, membuatnya dituduh sakit jiwa, tetapi Ikal tetap melanjutkan proyek terbesar seumur hidupnya itu. Setelah beberapa hari, Ikal dibantu dengan Lintang dan teman-temannya yang lain, akhirnya dapat menyelesaikan perahu besar itu.
Ikal ditemani oleh Mahar yang akan menghadapi Tuk Bayan serta menjadi juru layar dan lasing, Chung Fa, dan Kalimut. Setelah berhari-hari terombang-ambing di lautan, akhirnya mereka berhasil bertemu Tuk Bayan Tula. Lalu, Tuk Bayan dengan senang hati memberi bantuan kepada mereka, yang sebelumnya mereka harus memenuhi beberapa persyaratan. Ikal dan ketiga anak buah kapalnya akhirnya menuju Kepulauan Batuan, ia bertemu dengan ketua disana, Tambok. Dengan izin Tuk Bayan, mereka akhirnya diperbolehkan untuk mencari A Ling di gugusan Pulau Batuan, tetapi batasnya sampai tiga hari saja. Mereka terus mencari A Ling, tetapi mereka tak kunjung menemukan A Ling. Dimalam-malam terakhir, mereka mengendap-endap untuk menuju pulau terakhir, dan akhirnya Ikal pun dapat bertemu dengan A Ling.
Mereka kembali ke perahu dan berlayar kembali ke Pulau Belitung. Mereka sempat kejar-kejaran dengan anak buah Tambok, dengan kecepatan perahu buatan Ikal, mereka dapat terbebas dari para anak buah Tambok. Di Pulau Belitung, Ikal akhirnya meminta izin kepada ayahnya untuk menikahi A Ling. Namun, ayahnya Ikal tak menyetujuinya. Ikal dan A Ling pun sangat terpukul dan sedih. Ikal akan terus berusaha untuk menikah dengan A Ling, apapun caranya.
Maryamah Karpov: Mimpi-mimpi Lintang (Tetralogi Laskar Pelangi #4)
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
ISBN13: 9789791227452
Format: .pdf
Filesize: 1MB
EmoticonEmoticon