Sinopsis:
"Orang yang jatuh cinta itu keinginannya sederhana: berdua dalam cinta."
Dalam buku ini, oka mengajak kita menapaki lagi rasa dan fase-fase saat memulai memutuskan berdua. Mulai dari pedekate, nembak, jadian, beragam hal norak yang dilakukan saat berdua, berantem, hingga berakhir ke dua kesimpulan:
"Berdua untuk bahagia, atau berakhir terluka."
Oka menyadarkan bahwa berdua bukan berarti permasalahan akan terselesaikan. Malah, muncul masalah-masalah baru yang mungkin kondisinya akan terasa lebih buruk daripada ketika masih sendiri dulu. Belum lagi saat ada godaan dari luar. Fase saat kalian gak sejalan, lalu orang baru nampak lebih menjanjikan dibanding pasangan sekarang.
Pemeran cewek dalam buku yang bakal kita bahas ini bernama Tarisha. Dia ini adalah teman semasa SD-nya Bang Oka yang kemudian kuliah di Jakarta. Berawal dari pertemanan di masa lalu, mereka akhirnya jadian.
Nggak ada yang tau kalau seseorang yang pernah kita kenal di masa lalu, mungkin akan jadi 'seseorang' di masa depan. Seseorang yang berharga. (hal. 14)
Seperti orang pacaran kebanyakan, mereka juga melakukan hal demikian. Kencan, jalan bareng, main bareng, berangkat kuliah bareng, sampe cebok bareng. Eh, yang terakhir nggak sih! Usaha keras dilakukan Oka supaya apa yang dilakukannya bisa memberi yang terbaik untuk sang pacar, Tarisha.
Semua hal bareng-bareng itu, memang nggak berlangsung untuk selamanya. Ada kalanya, dan saat itulah Tarisha menjadi seperti cewek pacaran kebanyakan, sifat posesif, egois, cemburu, dan pasif-agresifnya mulai muncul satu per satu. Kadang aku ngerasa, ribet ya jadi orang pacaran, punya sifat ini-itu yang bikin eneg buat dilakukan. Padahal, orang yang bilang gini sebenarnya belum tahu aja rasanya pacaran gimana *if you know what I mean*.
Meski begitu, dengan sabarnya Bang Oka menghadapi kelakuan Tarisha ini. Komunikasi yang awal-awalnya menyenangkan, mendadak kelam saat masing-masing di antara mereka punya kesibukan. Kata "terserah" - "ya udah" udah nggak absen lagi dalam setiap percakapan mereka, apapun itu.
Kejengkelan ini memang memuakkan, bagi Oka maupun bagi Tarisha. Bukan nggak mungkin salah satu—atau bahkan dua-duanya—di antara orang berpacaran akan lebih memilih hal lain dibanding capek ngurusin masalah sepele yang dibesar-besarkan. Menurutku sebagai orang yang sok tau apa-apa, mereka terlalu lelah menghadapi pasangannya yang menuntut lebih. Kadang, jeda sedikit memang sangat diperlukan.
Penerbit: Bukune
ISBN13: 6022201268
Format: .pdf
Filesize: 7MB
EmoticonEmoticon